Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
بسم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحَيْمِ
الحمد لله رب العالمين و به نستعين على أمور الدنيا و الدين
والصلاة والسلام على أشرف الانبياء والمرسلين وعلى أله وصحبه أجمعين
أما بعد
Tiada
kalam yang indah selain ucapan rasa syukur atas segala nikmat yang telah
dikaruniakan oleh Allah SWT. yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat
sehingga kita dapat berkumpul kembali di tempat yang mulia ini. Shalawat serta
salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. beserta para keluarganya dan
juga para sahabatnya, semoga kita mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat
nanti.
Yang
sama – sama kita hormati dan kita muliakan Bapak Sanwani Soehaly, SS. selaku
guru pembimbing dalam bidang studi retorika, dan teman - teman sekalian yang
berbahagia.Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan pidato dengan tema
“Perintah Menjauhi Sifat Iri dan Dengki”.
Salah
satu penyakit jiwa yang sangat kronis akibatnya adalah perasaan iri dan dengki.
Perasaan ini memang merupakan respon terhadap orang lain yang merasakan sedikit
keberuntungan yang sudah lazim dialami oleh gejolak emosi reaksi dalam diri
seseorang, akan tetapi jika rasa iri dan dengki ini dibiarkan berkembang dalam
diri kita, sangat berbahaya dan dapat memengaruhi sifat-sifat yang baik
lainnya.
Sifat
tersebut begitu timbul dalam hati sangat sederhana sekali sebab merupakan
reaksi kita terhadap orang lain, akan tetapi jika berlanjut dan meluas yang
sangat berbahaya sekali yang mengancam kehidupan ummat manusia, sedangkan bagi
diri sendiri berakibat timbulnya dendam, sakitnya hati, hilangnya konsentrasi,
pengawuran perbuatan dan yang lebih paran bertindak kejam dan ingin bunuh diri.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“Dan janganlah kamu iri hati kepada apa yang
dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari pada sebagian yang
lain (karena) untuk laki-laki terdapat bagian sesuai yang mereka usahakan, dan
untuk perempuan (juga) terdapat bagian sesuai dengan yang mereka usahakan”. (Qs. An – Nisa’ : 32 )
Memang
sifat tersebut dapat menggerogoti kesehatan jiwa itu sendiri dengan reaksinya
yang berefek buruk sekali. Perasaan tersebut juga banyak menimbulkan
sifat-sifat lain yang negatif, seperti : timbulnya fitnah, pembunuhan,
penyanderaan, retaknya hubungan keluarga dan yang lainnya.
Di
samping akibat-akibat di dunia tetapi juga berakibat yang sangat fatal sekali
terhadap amal perbuatan kita sebab sifat tersebut dapat melenyapkan
amalan-amalan kita di dunia ini
sebagaimana api menjalar pada kayu bakar, hilang dan musnah. Oleh sebab itu
bersihkanlah hati kita dari sifat iri dan dengki yang sedemikian agar
senantiasa selamat, sejahtera dan berbahagia hidup di dunia dan di akhirat
nanti. Sebagaimana sabda Rosulullah SAW. :
“Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah
SAW. telah bersabda : “Takutlah kamu semua terhadap iri hati, sebab iri hati
itu akan memakan amalan-amalan yang baik sebagaimana api memakan kayu bakar”. (H.R. Imam Abu Dawud)
Dari pidato ini dapat
kita tarik kesimpulan :
1.
Jika
rasa iri dan dengki ini dibiarkan berkembang dalam diri kita, sangat berbahaya
sekali dan dapat memengaruhi sifat-sifat yang baik dan mengancam kehidupan umat
manusia.
2.
Sifat
iri dan dengki dapat melenyapkan amalan-amalan
kita di dunia.
3.
Jadi
bersihkanlah hati kita dari sifat iri dan dengki yang sedemikian agar
senantiasa selamat, sejahtera dan berbahagia hidup di dunia dan di akhirat
nanti.
Mohon
maaf apabila banyak kesalahan di sana sini. Tak ada manusia yang memiliki
kesempurnaan, kesempurnaan hanya milik Allah semata.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar